efek salju

Jumat, 05 Desember 2014

Penerapan fisika pada Roket

Perkembangan teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat, salah satunya teknologi roket yang saat ini terus berkembang. Roket adalah sejenis sistem propulsi yang membawa bahan bakar dan oksigennya sendiri. Dorongan pada roket merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton dan Kekekalan momentum yaitu dengan memancarkan aliran massa hasil pembakaran propelan. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hodrogen cair dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket. Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu tertentu. Jika ditinjau dari hukum ketiga Newton tersebut ketika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang dikerjakan gaya akan mengerjakan gaya pada benda yang mengerjakan gaya padanya, gaya ini disebut gaya aksi-reaksi yang besarnya sama, namun arahnya berlawanan, dan juga impuls dan momentum, dikatakan bahwa gaya eksternal yang bekerja pada suatu benda atau sistem akan mengakibatkan laju perubahan momentum benda tersebut.

Menurut Kanginan (2007 : 171), “Dalam peristiwa tumbukan (tabrakan), momentum total suatu sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem Roket adalah sebuah contoh dari sekian banyak peralatan yang dipergunakan penerapan hukum kekekalan momentum, bagaimana gerak roket dapat menggunakan hukum kekekalan momentum dalam geraknya. Gerak roket dapat membantu memahami konsep hukum kekekalan momentum. Untuk mengetahui hal ini lebih jauh, maka perlu dilakukan suatu kajian tentang gerak roket ini yang sering dijumpai pada materi pembahasan bidang studi Fisika khususnya dalam bidang Mekanika. Dalam membahas tentang gerak roket ini yang menggunakan prinsip hukum kekekalan momentum, maka penulis tertarik untuk mengangkat penulisan makalah Fisika yang berjudul : Prinsip Kerja Roket.

Rabu, 03 Desember 2014

Massa Jenis suatu zat

Alat untuk mengukur: (a) Volume Zat, (b) Massa Zat 

1. Definisi Massa Jenis
Untuk menentukan massa jenis suatu zat, dilakukan dengan cara membagi massa zat dengan volume zat. Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu zat. Jika massa jenis zat ρ (rho), massa zat m dan volume zat V maka diperoleh persamaan:

Keterangan:
ρ = massa jenis zat (Kg/m3)
m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)


Contoh Soal:
Berapa massa jenis balok yang memiliki massa 2.000 kg dan volume 2 m3 ?
Penyelesaian
Diketahui            : m = 2000 kg, V = 2 m3
Ditanyakan         : ρ  = …?
Jawab                :  ρ = m/v = 2000 kg/2 m3
                               = 1000 kg/m3

2. Satuan Massa Jenis
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3.  Cara mengubah satuan massa jenis kg/m3 menjadi g/cm3 adalah sebagai berikut: 

3. Menentukan Massa Jenis Zat Padat
a. Bentuknya teratur
(1) mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan,
(2) mengukur volume zat menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok
(3) menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat
Contoh Soal:
Perhatikan percobaan yang dilakukan oleh peserta didik dan diperoleh data seperti yang nampak pada gambar berikut.  Massa jenis zat itu adalah …


Penyelesaian
Diket: m = 24 g
         v = 5 cm x 6 cn x 2 cm = 60 cm³
Jawab:  ρ =  m/v
                = 24gr/60cm³

                = 0,4 gr/cm³   
b. Bentuknya tidak teratur
Misalnya yang hendak kita ketahui adalah massa jenis batu. Langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
(1) menimbang batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui massa batu.
(2) gelas ukur diisi air, dan mencatat volumenya awal
(3) memasukkan batu ke dalam gelas ukur yang berisi air, mencatat volume akhir
(4) menghitung volume batu, caranya volume akhir dikurangi volume awal  
(5) menghitung massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat.
Contoh soal
Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui massa jenis  batu tersebut adalah ....
Penyelasaian
Diket: m = 267 g
          V= 50-20 ml = 30ml = 30cm³
Jawab: ρ  = m/v
               = 267gr/30 cm³

               = 89 gr/cm³                   






4. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal.
5. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis Zat
Kita dapat menentukan jenis suatu zat dengan cara mengukur massa zat dan volumenya, selanjutnya mencari massa jenis zat tersebut dengan cara membagi massa zat dengan volume zat. Hasil yang diperoleh dikonfirmasikan dalam tabel massa jenis berbagai zat.

Contoh soal :

Seorang siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut.
Jika data kepustakaan sebagai berikut:
Nama benda
Massa jenis (kg/m³)
Besi
7.900
Emas
19.300
Perak
10.500
Alumunium
2.700

maka logam yang terukur seperti pada gambar (a) dan (b), dan dikaitkan dengan data kepustakaan adalah....
A.  besi
B.  emas
C.  perak
D.  tembaga
KunciJawaban : A
Pembahasan :
Dari data pengamatan :

logam = 85 ml – 60 ml = 25 ml = 25 cm3
m  logam = 100 + 97 + 0,5 = 197,5 gram
ρ  logam = m/v = 179,5 g : 25cm3 = 7,9 gr/cm3 = 7900 kg/m3


Dari data kepustakaan, logam yang memiliki massa jenis 7900 kg/m³ adalah BESI

6. Manfaat Mengetahui Massa Jenis
Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehingga ringan tidak seperti logam-logam lainnya misalnya, besi. Polystyrene memiliki massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal ini mengandung makna polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir yang menempati ruangan luas tetapi massanya cukup rendah.

Senin, 01 Desember 2014

Pengertian Gerak Serta Macam & Jenis Gerak : Semu/Relatif, Ganda dan Lurus

A. Arti / Definsi / Pengertian Gerak

Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.

B. Jenis / Macam-Macam Gerak

1. Gerak Semu atau Relatif
Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi).
Contoh :
- Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah yang bergerak.
- Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke barat.

2. Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya.
Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :
- Gerak terhadap kereta krl
- Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
- Gerak terhadap tanah / bumi

3. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap dan stabil.
Misal :
- Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
- Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya :
- Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
- Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti

Efek Fotolistrik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik merupakan suatu fenomena terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika logam tersebut dikenai cahaya. Elektron yang dipancarkan ini disebut dengan elektron foton (fotoelektron). Dalam studi eksperimental terhadap efek fotolistrik, kita dapat megukur laju dan energi kinetik elektron yang terpancar bergantung pada intensitas dan panjang gelombang cahaya. Percobaan efek fotolistik dilakukan dalam ruang hampa. Hal ini dimaksudkan agar elektron tidak kehilangan energinya ketika bertumbukan dengan molekul-molekul udara.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVEw0yWdvgV7tdRu3FQVWeuCzNYoEiQvN7NDvFFRhA1gOSYR08wfpDmLUd8cSzgC3i6MYioXjrBCqNs91W84QSs8yGWRjmrXM8gP5_DLrDrpR2Qv0nlNTcUV-0lL4SjbMFdRA4zkCGbq7Q/s320/efek+fotolistrik.jpg

Apabila cahaya datang pada permukaan logam katoda K yang bersih, elektron akan dipancarkan. Jika elektron menumbuk anoda A, terdapat arus dalam rangkaian luarnya. Jumlah elektron yang dipancarkan yang dapat mencapai elektroda dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan membuat anoda positif atau negatif terhadap katodanya. Apabila V positif, elektron ditarik ke anoda. Apabila V negatif, elektron ditolak dari anoda. Hanya elektron dengan energi kinetik ½ mv2 yang lebih besar dari eV yang dapat mencapai anoda. Ketika tegangan terus diperbesar maka pembacaan arus pada galvanometer akan menurun ke nol. Tegangan ini dinamakan sebagai Potensial V0 disebut potensial penghenti. Hal ini disebabkan karena elektron yang berenergi tinggi tidak dapat melewati potensial penghenti sehingga potensial ini dihubungkan dengan energi kinetik maksimum, sehingga:
Ekmaks = e.V0
Adapun karakteristik dari percobaan efek fotolistrik adalah:
  1. Laju pemancaran elektron bergantung pada intensitas cahaya
  2. Laju pemancaran elektron tidak bergantung pada panjang gelombang dibawah suatu panjang gelombang tertentu. Nilai arus secara berangsur-angsur akan menurun hingga menjadi nol pada suatu gelombang pancung lamdac. Panjang gelombang lamdabiasanya hanya terdapat pada spektrum daerah biru dan ultraviolet
  3. Nilai lamda tidak tergantung pada intensitas sumber cahaya, tetapi hanya bergantung pada jenis logam yang digunakan sebagai fotosensitif
  4. Energi kinetik maksimum elektron yang dipancarkan  tidak bergantung pada intensitas cahaya, tetapi hanya bergantung pada panjang gelombangnya. Energi kinetik ini dapat diamati bertambah secara linear terhadap frekuensi sumber cahaya
  5. Apabila sumber dinyalakan, arus akan segera mengalir (dalam selang waktu 10-9
Pada percobaan efek fotolistrik ini, teori gelombang cahaya ternyata gagal menjelaskan fakta-fakta yang berkaitan dengan karakteristik percobaan efek fotolistrik. Menurut teori gelombang cahaya, sebuah atom akan menyerap energi dari gelombang elektromagnet yang sebanding dengan luasnya. Ketika laju penyerapan energinya bertambah besar, maka laju pemancaran elektronnya juga akan bertambah dan hal ini berlaku untuk semua panjang gelombang. Sehingga bertentangan dengan karakteristik atau fakta mengenai efek fotolistrik.
Setelah teori gelombang cahaya gagal menjelaskan mengenai teori efek fotolistrik, barulah muncul teori efek fotolistrik yang dikemukakan Einsten. Teori Einsten didasarkan atas gagasan Planck tentang kuantum energi. Einsten menganggap bahwa kuantum energi bukanlah sifat dari atom-atom dinding rongga radiator, melainkan merupakan sifat radiasi itu sendiri. Enegi radiasi elektromagnetik bukan diserap dalam bentuk aliran kontinu gelombang, melainkan dalam bentuk kuanta yang disebut foton. Sehingga sebuah foton adalah satu kuantum energi elektromagnetik yang diserap atau dipancarkan. Setiap foton memiliki frekuensi f dan memiliki energi: E = h.f
Einstein juga menjelaskan bahwa untuk mengeluarkan elektron dari permukaan logam dibutuhkan energi ambang. Jika radiasi elektromagnet yang terdiri atas foton mempunyai enegi yang lebih besar dibandingkan energi ambang, maka elektron akan lepas dari permukaan logam. Akibatnya energi kinetik maksimum dari elektron dapat ditentukan dengan persamaan:
Ek = h.f h.f0
dengan:
f, f0 = frekuensi cahaya dan frekuensi ambang (Hz)
h = konstanta Planck (6,63 × 10-34 Js)
Ek  = energi kinetik maksimum elektron ( J)

Percobaan yang lebih teliti dilakukan oleh Milikan pada tahun 1923 dengan menggunakan sel fotolistrik. Keping katoda dalam tabung ruang hampa dihubungkan dengan sumber tegangan searah. Kemudian, pada katoda dikenai cahaya berfrekuensi tinggi. Maka akan tampak adanya arus listrik yang mengalir dari katoda menuju anoda. Setelah katoda disinari berkas cahaya, galvanometer ternyata menyimpang. Hal ini menunjukkan bahwa ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.

Penerapan Efek Fotolistrik dalam Kehidupan Sehari-Hari
Salah satu penerapan efek fotolistrik dalam kehidupan adalah dalam dunia hiburan. Dengan bantuan peralatan elektronika saat itu, suara dubbing film direkam dalam bentuk sinyal optik di sepanjang pinggiran keping film. Pada saat film diputar, sinyal ini dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik dan sinyal listriknya diperkuat dengan menggunakan amplifier tabung sehingga menghasilkan film bersuara.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjem8E8TE35WIxRAdMbYkGj1gTGdtu0uDuytncz_HVW59bJM2Wxro8Hu32mBd1dttRwDWycr1yAXCI6sJ4r2on7wMtsdhiBjjfyre0BbFT3DTtWuKkwqo8PU8YoR3qvqmlyTaJigYP_1UWK/s320/dubbing-film.jpg
Gambar: Dubbing-Film
  Aplikasi lain adalah pada tabung foto-pengganda (photomultiplier tube). Dengan menggunakan tabung ini, hampir semua spektrum radiasi elektromagnetik dapat diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi, bahkan ia sanggup mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan menggunakan tabung ini, kelompok peneliti Superkamiokande di Jepang berhasil menyelidiki massa neutrino yang akhirnya dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 2002. Di samping itu, efek fotolistrik eksternal juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan spektroskopi melalui peralatan yang bernama photoelectron spectroscopy (PES).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pHBURRrNJezzh3Oa7i_lkjTqs3HKMN-f5w6mPEjJ5UXTwMm6jhrlZBIt8KDEXZ2vdaEbNuhasj53z2PpAtGkZaL9_67D2x0_xi0ZKrmCpooiR2J4nVql60eT9W7JTIekPH2889bWMQPJ/s320/photomultiplier+tube.jpg
Gambar: Photomultiplier Tube
 Contoh lain adalah penerapannya dalam foto-diode atau foto-transistor yang bermanfaat sebagai sensor cahaya berkecepatan tinggi. Bahkan, dalam komunikasi serat optik transmisi sebesar 40 Gigabite perdetik yang setara dengan pulsa cahaya sepanjang 10 pikodetik (10-11 detik) masih dapat dibaca oleh sebuah foto-diode. Foto-transistor yang sangat kita kenal manfaatnya dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui efek fotolistrik internal. Sebuah semikonduktor yang disinari dengan cahaya tampak akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron di satu sisi yang disertai dengan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda potensial yang jika dialirkan menuju beban akan menghasilkan arus listrik.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh27mik2t0YUtBgeXXeM9XNIxLQPbSa1oFievmxAZKWpgjznYO6oLLIS7NlD1sF6iLgWprtuXoqtb6fyBaIhukkarcSg0sh01fyD0P3gG8uIbmJ0-Sc-UDvqTfapNVRS6hjt5_wlD0KrHa2/s320/diode_laser_photo.jpg
Gambar: Diode Laser Photo
 Selain itu, efek fotolistrik juga digunakan dalam produk-produk elektronik yang dilengkapi dengan kamera CCD (charge coupled device). Sebut saja kamera pada ponsel, kamera digital dengan resolusi hingga 12 megapiksel, atau pemindai kode-batang (barcode) yang dipakai diseluruh supermarket, kesemuanya memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam mengubah citra yang dikehendaki menjadi data-data elektronik yang selanjutnya dapat diproses oleh komputer.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ2OhvJ0SYydJP-BfpAuGf9del9nezoe6Vm3_5I5QMkdHUBn9f-_4BymqZdL8g_QaenskO4kcSAcdvEg9rawdxohrheBrIwh7yoaRO-wCc4Rc1MNKKt40HvOVMnK-peuG0jwHrGvHt5X5f/s1600/CCD.jpg
Gambar: CCD


Mekanika Kuantum

A.    Sejarah Awal

Setiap memasuki pemahaman dunia atom, ilmuan mengalami kesulitan yang luar biasa. Teori-teori mapan tidak berdaya, bahasa yang digunakan mengalami kebuntuan, bahkan imajinasi terhadap dunia atom dipengaruhi pandangan emosional. Pengalaman ini
dilukiskan Heisenberg: “Saya ingat pembicaraan saya dengan Bohr yang berlangsung
selama berjam-jam hingga larut malam dan mengakhirinya dengan putus asa; dan ketika  perbincangan itu berakhir saya berjalan-jalan sendirian di taman terdekat dan mengulangi  pertanyaan pada diri saya sendiri berkali-kali: Mungkinkah alam itu
absurd, sebagaimana yang tampak pada kita dalam eksperimen-
eksperimen atom ini?” (Fritjof Capra,
2000:86). Situasi psikologis Heisenberg, pada akhirnya merupakan salah satu kata kunci dalam  perkembangan revolusioner dunia atom. Benda/materi yang diamati tidak terlepas dari  pengalaman pengamat, benda/materi bukan lagi sebagai objek penderita yang dapat diotak-atik sesuai keinginan pengamat. Lebih jauhnya, benda/materi sendiri yang  berbicara dan mempunyai keinginan sesuai fungsi dan kedudukannya dalam suatu fenomena. Absurditas subatom terlihat ketika dipandang sebagai benda/materi tidak
memadai lagi, subatom bukan „benda‟. Tetapi, merupakan kesalinghubungan dalam
membentuk jaringan dinamis yang terpola. Sub-subatom merupakan jaring-jaring  pembentuk dasar materi yang merubah pandangan manusia selama ini yang memandang sub atom sebagai blok-blok bangunan dasar pembentuk materi. Meminjam istilah Kuhn, mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner  pada awal abad 20. Lahirnya mekanika kuantum, tidak terlepas dari perkembangan- perkembangan teori, terutama teori atom. Mekanika kuantum, bukan untuk menghapus teori dan hukum sebelumnya. Mekanika kuantum tidak lebih untuk merevisi dan menambal pandangan manusia terhadap dunia, terutama dunia mikrokosmik. Bisa jadi, sebenarnya hukum-hukum yang berlaku bagi dunia [
 sunnatullah
] telah tersedia dan  berlaku bagi setiap fenomena alam, tetapi pengalaman manusialah yang terbatas. Oleh sebab itu, sampai di sini kita harus sadar dan meyakini bahwa sifat sains itu sangat tentatif. Mengapa teori kuantum merupakan babak baru cara memandang alam? Vladimir Horowitz pernah mengatakan bahwa
mozart terlalu mudah untuk pemula, tetapi terlalu  sulit untuk para ahli. Hal yang sama juga berlaku untuk teori kuantum. Secara sederhana teori kuantum menyatakan bahwa
 partikel pada tingkat sub atomik tidak tunduk pada hukum fisika klasik. Entitas seperti elektron dapat berwujud [exist] sebagai dua benda berbeda secara simultan materi atau energi, tergantung pada cara pengukurannya
 (Paul Strathern, 2002:viii). Kerangka mendasar melakukan penalaran dalam sains adalah  berpikir dengan metoda induksi. Apabila melakukan penalaran dengan metoda ini, maka  pengamatan terhadap wajah alam fisik dilakukan melalui premis-premis yang khusus tentang materi-materi kecil [mikro] bahan alam fisik yang kasat mata. Hukum-hukum sains klasik yang telah terpancang lama, ternyata terlihat kelemahannya ketika  berhadapan dengan fenomena mikrokosmik. Gary Zukaf (2003:22) memberikan pengertian secara etimologis dari mekanika kuantum.
„Kuantum‟ merupakan ukuran kuantitas sesuatu, besarnya tertentu. „Mekanika‟ adalah
kajian atau ilmu tentang gerak. Jadi, mekanika kuantum adalah kajian atau ilmu tentang gerak kuantum. Teori kuantum mengatakan bahwa alam semesta terdiri atas bagian- bagian yang sangat kecil yang disebut kuanta [ quanta , bentuk jamak dari quantum], dan mekanika kuantum adalah kajian atau ilmu yang mempelajari fenomena ini.


B.     Perkembangan Mekanika Kuantum

Pada tahun 1905, Albert Einstein berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan didasari oleh pendapat Planck lima tahun sebelumnya dengan mempostulatkan bahwa cahaya atau lebih khususnya radiasi elektromagenetik dapat dibagi dalam paket-paket tertentu yang disebut kuanta dan berada dalam ruang. Energi berhasil menjelaskan bahwa untuk membuat electron terpancar dari permukaan logam diperlukan cahaya yang menumbuk. Cahaya tersebut harus memiliki frekuensi melebih frekuensi ambang dari logam tersebut. Efek foto listrik ini tidak bergantung pada intensitas cahaya yang ditembakan seperti  pandangan mekanika klasik tetapi hanya bergantung pada frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah ditembakan tetapi memiliki frekuensi yang melebihi frekuensi ambang ternyata ada electron yang dipancarkan. Pernyataan Einstein bahwa cahaya teradiasikan dalam bentuk paket-paket energi yang kemudian disebut kuanta dinyatakan dalam jurnal kuantum yang berjudul "On a heuristic viewpoint concerning the emission and transformation of light" pada bulan Maret 1905. Pernyataan tersebut disebut-sebut sebagai pernyataan yang paling revolusioner yang ditulis oleh fisikawan pada abad ke-20. Paket-paket energi yang pada masa itu disebut dengan kuanta kemudian disebut oleh foton, sebuah istilah yang dikemukakan oleh Gilbert & Lewis pada tahun 1926. Ide  bahwa tiap foton harus terdiri dari energi dalam bentuk kuanta merupakan sebuah kemajuan. Hal tersebut dengan efektif merubah paradigma ilmuwan fisika pada saat itu yang sebelumnya menjelaskan teori gelombang. Ide tersebut telah mampu menjelaskan  banyak gejala fisika pada waktu itu.

C.     Eksperimen-Eksperimen Yang Mendasari Perkembangan Mekanika Kuantum
Berikut ini adalah eksperimen -eksperimen yang mendasari perkembangan mekanika kuantum:
1)      Thomas Young dengan eksperimen celah ganda mendemonstrasikan sifat gelombang cahaya pada tahun 1805
2)      Henri Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896
3)      J.J. Thompson dengan eksperimen sinar katoda menemuka electron pada tahun 1897
4)      Studi radiasi benda hitam antara 1850 sampai 1900 yang dijelaskan tanpa menggunakan konsep mekanika kuantum
5)      Einstein menjelaskan efek foto listrik pada tahun 1905 dengan menggunakan konsep foton dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi
6)      Robert Milikan menunjukan bahwa arus listrik bersifat seperti kuanta dengan menggunakan eksperimen tetes minyak pada tahun 1909
7)      Ernest Rutherford mengungkapkan model atom pudding yaitu massa dan muatan  postif dari atom terdistribusi merata dengan percobaan lempengan emas pada tahun 1911
8)      Otti Stern dan Walther Gerlach mendemonstrasikan sifat terkuantisasinya spin  partikel yang dikenal dengan eksperimen Stern-Gerlach pada tahun 1920,
9)      Clinton Davisson dan Lester Germer mendemondtrasikan sifat gelombang dari electron melalui percobaan difraksi electron pada tahun 1927
10)  Clyde L. Cowan dan Frederick Reines menjelaskan keberadaan neutrino pada tahun 1955,
 

D.    Tokoh-Tokoh Mekanika Kuantum
a.Max Planck
Dilahirkan tahun 1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan Munich,  peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari Universitas Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia mengajar di Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi mahaguru Univeristas Berlin sampai  pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai tujuh puluh. Itu tahun 1928.

b. Albert Einstein (14 Maret 1879 - 18 April 1955)
Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia,  pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan  barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat  pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).

Niels Bohr
Teori struktur atom mempunyai seorang bapak. Dia itu Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi ke Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester,  belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan pendapat- pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian pokok yang berat  pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang struktur atom. Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah "On the Constitution of Atoms and Molecules," diterbitkan dalam Philosophical Magazine tahun 1933.